Cikal Bakal Guru Ulama NUsantara

Jika kita membahas tentang sosok ulama karismatik di kota dzikir dan sholawat memang tidak akan pernah lekang dari ingatan, sosok Waliyullah kelahiran kemayoran bangkalan yang juga tokoh sentral berdirinya organisasi keagamaan terbesar di Indonesia (Nahdlatul Ulama)  beliau adalah Syaikhona Kholil Bangkalan

Para peziarah dan musafir dari luar jawa, umumnya nusantara sudah tidak asing lagi dengan nama besar beliau, hampir semua kyai yang berguru kepada beliau menjadi ulama besar salah satu di antaranya adalah Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari yang sekaligus
pendiri Nahdlatul Ulama.

Masalah karomah dan kewaliannya sudah tidak bisa di ragukan lagi, tapi tahukah kita? Siapa orang tua di balik ke mahsyuran Beliau? Sosok Al Alamah Al Arif Billah KH. Abdul Latif memang selalu di sematkan di belakang nama beliau,yang tak lain adalah Ayah dari Syaikhona Kholil begitu beliau di kenal oleh kalangan musafir di luar pulau jawa.

Sunan Mertoyoso

Sekedar berbagi informasi bagi para peziaroh dari luar bangkalan, Makbaroh beliau berada sekitar 100 m di sebelah selatan masjid, tepatnya di pemakaman umum kembang desa martajasah,  di lokasi pemakaman itu juga ada Makbaroh yang Insya Allah juga termasuk
Auliya Allah SWT, diantaranya :

  • Sunan Mertoyoso (Santri Sunan Ampel), beserta istrinya Nyai Gede Todo
  • Al Arif Billah KH. Asror (kakek KH. Abdul Latif)
  • Al Arif Billah KH. Kaffal (menantu KH. Abdul Latif)
  • Mas Bagus Aryo Monconegoro ( Penasehat utama Panembahan Lemah Duwur alias Raden Pratanu, penguasa madura barat di abad 16 dan patih dari Sultan pajang pertama, yaitu Sultan Adiwijaya (jaka tingkir)).
  • Ario Tumenggung Lodra Pati (mertua Syaikhona Kholil)

R.Ario Tumenggung Lodrapati
Kiai Mas Bagus Ario Monconegoro

Harapan dari musafir dan beberapa peziaroh dari luar jawa yang enggan disebutkan namanya berharap adanya perhatian khusus dari pemangku kebijakan,untuk menyediakan tempat pembuangan sampah dan petugas kebèrsihan agar lokasi makbaroh tetap bersih dan asri, sehingga berdampak lebih banyaknya pengunjung yg nantinya akan meningkatkan perekonomian warga yang berdagang di sekitaran komplek pemakaman serta lebih khusuk dan khidmat nya peziaroh dalam bermunajat kepada Allah SWT.

Penulis : Sya’Ar

Share:

Berita Lainnya

Syaikhona Kholil

Bulan Mei tanggal 25 tahun 1835. Abdul Latif, seorang kiai kampung sederhana, hari itu ia bahagia sekali. Bagaimana tidak, di hari itu ia menjadi seorang

Sejarah Nahdlatul Ulama

Lahirnya NAHDLATUL ULAMA dimulai dengan adanya kelompok yang melakukan  pembaruan agama islam yang anti maulid, anti ziarah, anti tawasul, dll. Bertentangan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyah.